Pengharapan



Malam ini aku tidak bisa tidur, entah apa yang ada di pikiran ku saat ini, sampai sampai aku susah sekali untuk tidur.

Aku sudah mencoba memejamkan mata ku ini, tapi tetap saja bola mata ku ini tidak bisa terpejam, padahal mata ini sudah terasa perih.

Apa karena di sekolah aku tidur, atau karena pikiranku yang sedang tidak tentu arah ini.

Oh iya.... Perkenalkan nama ku Rangga Purnama, sering di panggil Rangga.
Umur ku sekarang menginjak 18 tahun, kebetulan lagi masa puber, lagi pusing-pusing nya nyari jati diri .

Aku bersekolah di salah satu sekolah negeri tingkat SMA, sekarang aku tinggal bangku kelas 3 SMA,dan sebentar lagi aku akan melawati fase kelulusan.

Sebenarnya aku benci fase ini, karena sebentar lagi aku akan lulus dari sekolah, pertama yang paling aku benci adalah ketika aku harus kehilangan teman teman ku seperti saat keluar dari smp.

Ya.... teman teman yang sudah aku anggap seperti keluarga sendiri, dimana kita bisa bercanda, bareng ketawa bareng, sedih bareng, berbagi cerita di sekolah.

Karena aku sadar ketika kami sudah keluar, untuk bertemu atau berkumpul seperti ketika masih sekolah itu sangat lah susah.

Buktinya sama teman teman smp kalau di ajak reunian...... Masyaallah susah nya minta ampun, alasan nya inilah itulah.

Kalau sudah seperti itu siapa yang harus di salahkan?
Karena semuanya sudah mempunyai kesibukan masing-masing.

Meskipun sekarang aku sudah mempunyai teman teman baru di SMA.

Tapi jujur saja ketika pertama masuk ke SMA, aku sangatlah sulit menemukan teman teman, yang seperti dulu lagi.

Ketika kelas 1 SMA aku merasa sangat kesepian, sedih bercampur, teringat teman teman smp ku.

Ketambah aku yang baru di putuskan oleh pacarku ketika pas mau masuk SMA, karena aku sudah punya pacar dari smp hehe.

Keadaan ini semakin menyiksaku, aku tidak betah tinggal di sekolah yang tidak ada teman smp ku, rasanya ingin sekali aku kembali ke fase smp, atau pindah sekolah ke sekolah yang ada teman teman smp nya.

Tapi di sisi lain, aku tidak bisa pindah seenaknya, karena aku harus memikirkan keadaan orang tua ku yang kurang mampu.

Jika pindah sekolah, pasti orang tua ku harus mengeluarkan biaya lagi, dan aku orang nya paling pantang menambah beban orang tua.

Seiring berjalan nya waktu, tak terasa aku pun sudah menginjak bangku kelas 2 SMA, dan dari sanah akh mulai bisa menenemukan temen temen baru.

Makanya aku benci fase ini, fase dimana aku akan kehilangan teman teman ku lagi.

Tapi sekarang beban nya bukan hanya itu saja, sekarang adalah akhir dari wajib sekolah 12 tahun.
Semakin banyak beban yang sekarang ku rasakan.
Dari mulai menentukan lanjut kuliah atau memilih bekerja, mencari cara agar tidak lagi meminta uang kepada orang tua, dan membalas budi atas semua yang telah orang tua berikan kepada ku selama ini .
Karena jujur saja aku berasal dari keluarga yang kurang mampu, orang tua ku kerja banting tulang untuk menyekolahkan ku.

Dengan harapan jika aku di sekolah kan aku bisa mengangkat derajat mereka, karena kalau bukan aku siapa lagi?
Karena orang lain hanya bisa mencelanya.

Dulu waktu kecil sempat berpikir "pengen cepat gede, kayak nya enak bebas ngapa ngapain"

Tapi ternyata aku salah, ternyata lebih bebas ketika masih kecil.
Malahan rasanya sekarang pengen banget kembali lagi kemasa kecil.

Ke masa dimana belum mengenal apa itu cinta,yang kebanyakan cinta itu hanya membuat sakit hati, dulu hal yang mebuat sakit paling kalau jatuh dari sepeda.

Pengen banget Kembali kemasa dimana masalah terberat hanyalah PR matematika, bukan seperti sekarang, masalah sepertinya datang setiap hari, mulai dari masalah sekolah, masalah sosial, ekonomi, keluarga dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tapi hal yang paling kupikirkan saat ini, yang paling membuat bingung, gundah, gelisah, sedih pokoknya semuanya bercampur adalah bagaimana caranya agar aku bisa menjadi orang sukses.

Sukses dalam artian aku bisa mencari uang sendiri, hidup mandiri, dan membalas atas apa yang di berikan oleh orang tua ku terhadapku.

Kadang ketika sendirian, aku suka berpikir "akan kah aku menjadi orang kaya, kaya harta dan kaya hati? , akan kah aku bisa mengangkat derajat dan martabat kedua orang tua ku? , akan kan aku menjalin rumah tangga yang bahagia setelah aku membahagiakan kedua orang tuaku? Akan kah aku bisa membawa desaku menjadi maju? "

Ya... Begitulah kurang lebihnya yang selalu menghantui pikiran, yang membuat aku menjadi susah tidur.
Mungkin ini tekanan dari keinginanku menjadi orang yang sukses.

Semoga saja suatu saat nanti apa yang aku harapkan, yang aku cita citakan semua dapat tercapai, serta tetap ada dalam ridho Allah swt... Amiinn


Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Pengharapan"